Si pujangga hati

Thursday, May 11, 2017

Gejolak hati

Matamu merah dengan segunung hawa murka.
Matamu berkaca ketika teringat sibuah hati meminta..
Dan meneteskan airnya kala teringat sang pujaan hati... Istri meratap.
Marah dengan kebodohan dan ketidak berdayaan.
Sedih saat upayanya nihil, malah tekor.
Aku dengan prinsipku yg terkadang bertentangan dengan nurani.
Berharap hidup mulia meski sering susah.
Setidaknya aku bertanggung jawab akan pekerjaanku dan keluargaku.
Maafkan aku.
Istriku.

No comments:

Post a Comment