Si pujangga hati

Sunday, February 5, 2017

Pagiku

Dan ketika pagi menyapa..
Sesosok pria setengah baya duduk di kursinya
Tatapan matanya jauh menembus kaca jendela rumahnya
Mukanya murung, dan tampak lusuh..
Terlihat jelas di wajahnya?
Kesedihan tengah di rasakanya

Tertunduk pelan sambil matanya menyapu meja
Tidak didapatinya kopi yg selalu menemani saat pagi hari
Tak ada kopikah
Tiada air panaskah
Atau tungku yg sudah tidak lagi bisa terpakai
Karena kayu bakar kehujanan semalam..

Di raihnya buli buli tembakau
Di keluarkanlah satu persatu isinya
Kertas..
Tembakau..
Kemenyan
Cengkeh..
Pisau lipat..
Dan beraksilah tangan tangan trampilnya meracik menjadi aebatang roko
Di usap..
Di elus..
Di jilat..
Dan di bakar..
Melayang asap tebal menghantarkan hayalan sang laki laki setengah baya itu
Di hisapnya dalam dalam...
Dan di hempaskan secara perlahan
Dan terdengar berat nafasnya
Beban hidupkah...?
Atau...?
Sedang batuk.

No comments:

Post a Comment