Terbelalak penglihatanmu
Kala melihat lelaki tampan di hadapanmu
Sinis pandanganmu saat melihat lelaki serius yg buruk rupa
Cibiran bibirmu tak henti hingga ia menjauh pergi
Ayu rupa boddy yg aduhai..
Ternyata hanya sebuah umpan maksiat penghasil rupiah...
Miris sekali kehidupan ini...
Si pujangga hati
Wednesday, February 22, 2017
Wanita dan rupiah
Wednesday, February 8, 2017
Cb150r
Sunday, February 5, 2017
Pagiku
Dan ketika pagi menyapa..
Sesosok pria setengah baya duduk di kursinya
Tatapan matanya jauh menembus kaca jendela rumahnya
Mukanya murung, dan tampak lusuh..
Terlihat jelas di wajahnya?
Kesedihan tengah di rasakanya
Tertunduk pelan sambil matanya menyapu meja
Tidak didapatinya kopi yg selalu menemani saat pagi hari
Tak ada kopikah
Tiada air panaskah
Atau tungku yg sudah tidak lagi bisa terpakai
Karena kayu bakar kehujanan semalam..
Di raihnya buli buli tembakau
Di keluarkanlah satu persatu isinya
Kertas..
Tembakau..
Kemenyan
Cengkeh..
Pisau lipat..
Dan beraksilah tangan tangan trampilnya meracik menjadi aebatang roko
Di usap..
Di elus..
Di jilat..
Dan di bakar..
Melayang asap tebal menghantarkan hayalan sang laki laki setengah baya itu
Di hisapnya dalam dalam...
Dan di hempaskan secara perlahan
Dan terdengar berat nafasnya
Beban hidupkah...?
Atau...?
Sedang batuk.
Friday, February 3, 2017
Sejarah konvoi terpanjang hsfci hbd anyer
Wednesday, February 1, 2017
Jalan buntu
Ku untai kata tapi bukan berbicara
bisikan hati disusun sedemikian rupa..
kuikuti rasa,mencoba berkata dalam kelam..
berbisik tapi tak terdengar
Mencoba menginggatkan.
dimana aku,
siapa diriku,dan harus kemana aku.....
berjalan sendiri
kutahu ku salah jalan, jalan yg berliku....
kutahu ku pilih jalan yang buntu...
Tapi terus saja ku ayunkan langkahku
kumencari ketetapan yang tak berkesudahan...
Berjalan dalam kelam, mencari cahaya dihujung jalan..
jalan yg jelas tp penuh rintangan..