Si pujangga hati

Thursday, February 27, 2014

IBU

Ada seorang ibu ingin meminjam uang dari anaknya yang telah mapan. Dengan suara direndahkan terdengar sayup-sayup disertai rasa malu ia berkata : "Nak, bolehkah ibu meminjam uang 1.000.000? Ibu ada perlu...". Anaknya tidak langsung menjawab, dengan raut muka datar ia berkata: "Iya Ma, nanti saya tanya istri dulu?", seakan berat untuk mengiyakan. Ketika akan beranjak pergi ia melihat dus susu anaknya dan masih ada bandrol harga Rp 50.000, kemudian dia merenung. Jika 1 dus habis 1 hari x 30 hari x 2 th = 36 jt. Dia berfikir susu paling baik untuk anak adalah ASI harganya tak terhingga, super steril, diberikan dengan penuh kasih sayang jika didapat oleh seorang anak selama 2 tahun berapa yang harus ia bayar?? Kemudian ia berbalik dan menatap wajah ibunya yang teduh walau telah dimakan usia. Ibu, dirimu telah memberikan semua kasih sayang, harta dan semuanya tanpa pamrih, gratis. Maafkan anak durhaka ini yang tidak tahu balas budi dan aku tahu aku tak mampu membalas kebaikanmu. Segera ia mendatangi ibunya dan memeluknya, mengecup keningnya dan memberikan uang Rp 3 jt di dompetnya dan berkata: "Ma, jangan berkata pinjam lagi, hartaku adalah milikmu, do'akan anakmu ini agar selalu berbakti padamu". Sambil berkaca-kaca ada air bening di pelupuk mata ibu ia berkata: "Nak, di setiap keadaan Mama selalu berdo'a agar kita semua selalu dikumpulkan di dunia dan di Sorga. Semoga Bermanfaat.(Jangan biarkan bacaan bermakna ini mengendap,jdkan ladang pahala dg meberikan ke orang lain)....berbahagia la yg masih mempunyai ibu, masih bisa berbakti dan membahagiakan ibu...ingat kalau jd suami jgn takut istri,,istri bisa di cerai, tp ibu tetap la ibu dan selamanya ibu. Selamat pagi jangan lupa mengawali hari dengan membaca بِسْـــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ

Tuesday, February 25, 2014

selamat pagi dunia

Mentari bersembunyi di balik bukit Meskia beesmbunyi namun pancaran cahaya jelas terlihat Tampak indah kilau ke emasan nya di balik bukit itu Meski ia tau tiada tempat tuk menyembunyikan pancaran cahaya nya namun ia tetaplah bersembunyi dari diriku.. Seperti kamu wahai wanita cantik nan anggun Bersembunyi dimanapun pasti kan kutemukan ayumu.. Karena engkaulah wanitaku Karena engkaulah kekasihku Dan karena engkaulah penyemangat bagi hidupku.. Wahai wanitaku... Sapalah aku penuh kemesraan dan kasih sayang.. Aku rindu usap hangat jemari lentikmu

murung

Suatu siang.. Saat hujan mengguyur bumi Di sudut ruang, berdiri sosok wajah lusuh dengan gejolak berjuta tanya Ada kehampaan saat melihat jatuhnya butiran air hujan Ada kerinduan kala dingin menghinggapi dirinya Dan ada kemarahan di dada Kala teringat kerinduan nya tertahan oleh sebidang pekerjaan nya... Dengan wajah semakin lusuh ia terduduk di sofa reot dan butut Seraya berkata.. Maaf kan ayahmu nak...

menyesalpun seakan tiada guna lagi

Begitulah manusia... Ia takan pernah puas akan nasibnya... Kala di rimpa kemalangan barulah ia merasakan, betapa hisup ini sangat berarti Aq kacaukan perekenomoian sendiri dengan ulah tangan tangan jahil Kukelabui diri dengan embel embel kemenangan dan kesuksesan Yang nyatanya aku smakin terpuruk smakin dalam Akan sampai kapankah aku lakoni hidup penuh dangan angan angan semu Berandai andai esom hari kan menjadi jaya... Oooh.... Maaf kan aku